Buku Kosong.png |
200 Kata ilmiah beserta Maknanya Kata-kata Ilmiah beserta Maknanya
Istilah-istilah Ilmiah
|
Arti Luas
|
Akses
|
Jalan masuk
|
Akomodasi
|
Penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan/ ketegangan dan konflik.
|
Aktivis
|
Orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa) yg bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dl organisasinya.
|
Aliansi
|
Ikatan antara dua atau lebih (orang, lembaga, Negara, dsb) yang memiliki tujuan politik yang sama;
|
Aplikasi
|
Penggunaana atau penerapan dalam parktik.
|
Apresiasi
|
Kesadaran terhadap nilai seni dan budaya atau penghargaan terhadap sesuatu.
|
Aset
|
Sesuatu yg mempunyai nilai tukar (Modal atau Kekayaan)
|
Asosiasi
|
Perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama yang membentuk hubungan atau pertalian antara gagasan, ingatan, atau kegiatan pancaindra.
|
Asumsi
|
Dugaan yang diterima sebagai dasar pikiran.
|
Desain
|
Kerangka bentuk, rancangan motif atau pola.
|
Deteksi
|
Usaha menemukan dan menentukan keberadaan atau kenyataan sesuatu.
|
Diktator
|
Pemimpin yang mempunyai kekuasaan mutlak, biasanya diperoleh melalui kekerasan atau dengan cara yang tidak demokratis.
|
Edukasi
|
(perihal) pendidikan
|
Efisiensi
|
Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya, dan seabagainya.
|
Emansipasi
|
Persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan social masyarakat seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria.
|
Estimasi
|
Perkiraan dalam hal nilai atau jumlah.
|
Evakuasi
|
Pengungsian atau pemindahan penduduk dari daerah-daerah yang dianggap berbahaya ke daerah yang aman.
|
Evaluasi
|
Penilaian sesuatu secara teknis dan ekonomis.
|
Eksekusi
|
Pelaksanaan sesuatu misalnya dalam bidang hukum peradilan pidana maupun perdata.
|
Eksplorasi
|
Kegiatan untuk memperoleh pengalaman atau penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih baru atau banyak.
|
Fokus
|
Pusat (perhatian, pembicaraan, pandangan, sasaran, dan seabagainya).
|
Formal
|
Resmi ,sesuai dengan peraturan yang sah,menurut adat kebiasaan yang berlaku.
|
Generalisasi
|
Penyamarataan, perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal, dan sebagainya.
|
Globalisasi
|
Proses masuknya ke ruang lingkup dunia.
|
Ilegal
|
Tidak sah, tidak menurut hukum
|
Imperialis
|
Negara yang memperluas daerah jajahannya untuk kepentingan industri dan modal.
|
Improvisasi
|
Penciptaan sesuatu tanpa persiapan lebih dahulu.
|
Inovasi
|
Penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
|
Instan
|
Dengan mudah atau cepat.
|
Interaksi
|
hal saling melakukan aksi atau berhubungan.
|
Internal
|
Menyangkut bagian dalam.
|
Interpretasi
|
Tafsiran; pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu.
|
Interupsi
|
Penyelaan atau pemotongan pembicaraan.
|
Intervensi
|
Campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak (orang, golongan, negara, dan sebagainya).
|
Investasi
|
Penanaman modal untuk tujuan memperoleh keuntungan.
|
Klaim
|
Pernyataan tentang suatu fakta atau kebenaran atas sesuatu.
|
Klarifikasi
|
Penjernihan, penjelasan, dan pengembalian sesuatu kepada apa yg sebenarnya.
|
Klasifikasi
|
Penyusunan atau penggolongan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
|
Konversi
|
Perubahan dari satu bentuk atau sistem ke dalam bentuk atau sistem yang lain.
|
Komitmen
|
Perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu yang telah disepakati.
|
kabinet
|
Dewan Menteri Pemerintah
|
kampanye
|
Tindakan politik untuk mempengaruhi massa
|
kamuflase
|
Penyamaran terhadap suatu hal
|
karikatur
|
Gambar sederhana yang berisi kritik sosial.
|
kasasi
|
Pembatalan keputusan pengadilan sebelumnya oleh MA banding terdakwa pada peradilan yg lebih tinggi
|
kontuinitas
|
Suatu hal yang berkelanjutan atau keberlangsungan.
|
kastigasi
|
Penganiayaan atau penyiksaan
|
katebelece
|
Surat sakti (kiasan).
|
kausalitas
|
Sesuatu bersifat sebab akibat.
|
klarifikasi
|
Penjelasan terhadap suatu hal sebelum jadi simpang siur.
|
klasifikasi
|
Penggolongan,
|
klausa
|
Syarat dalam suatu perjanjian
|
koalisi
|
gabungan dua partai untuk mencapai tujuan yang sama
|
kodifikasi
|
pembukuan hukum
|
koeksistensi
|
kehidupan bersama secara damai
|
kognisi
|
proses pencapaian sesuatu pengetahuan (dalam) pikiran
|
koheren
|
bersangkut paut; harmonis
|
koherensi
|
menguji kebenaran keputusan pada kenyataan
|
kompartemen
|
pembagian bidang pemerintahan negara dipimpin menko
|
komprehensif
|
menyeluruh; mencakup semua
|
konfederasi
|
perserikatan negara
|
konfigurasi
|
bentuk wujud (nyata)
|
kongkalikong
|
persekongkolan
|
konkurensi
|
persaingan; konsensus bersama
|
konsiliasi
|
pemufakatan; persetujuan damai
|
konsolidasi
|
pengukuhan hubungan
|
konstelasi
|
dalam dinamika; seluk beluk suatu hal
|
konstitusi
|
seperangkat aturan hukum; undang-undang dasar
|
kontekstual
|
sesuai dengan pokok bahasan
|
konstekstural
|
bersusunan; struktur
|
kontemplasi
|
perenungan
|
kontemporer
|
dewasa ini; sepanjang zaman ini
|
kontiguitas
|
persinggungan; persentuhan
|
kontradiksi
|
pertentangan
|
kontravensi
|
pelanggaran; proses social di antara pertikaian
|
kontroversi
|
perselisihan paham; kabur kebenarannya
|
konvensional
|
menurut tatacara atau adat (tradisi) yang berlaku
|
konvergen
|
bertemu pada satu titik; padu
|
konvergensi
|
perpaduan
|
konversi
|
proses perubahan (sistem atau pendapat)
|
kooptasi
|
penerimaan unsur-unsur baru (wacana, ide, pendapat) secara sepihak
|
korelasi
|
keterkaitan
|
kredo
|
pokok kepercayaan
|
kulminasi
|
titik puncak
|
land reform
|
perubahan kebijakan hak dan penggunaan tanah
|
legalitas
|
keabsahan
|
legislasi
|
proses pembuatan undang-undang
|
legitimasi
|
pengakuan menurut hukum sebagai bukti kekuasaan
|
literer
|
berdasarkan sastra
|
logos
|
frasa yang menunjukkan prinsip-prinsip rasional konsep
|
lokus
|
tempat kedudukannya; ruang lingkupnya
|
mastrasi
|
pemerintahan; kepemerintahan
|
malversasi
|
penggelapan
|
mandat
|
intruksi, kepercayaan, tugas yang diberikan kepada wakil terpilih
|
mandataris
|
yang diberi atau melaksanakan mandat
|
manifestasi
|
perwujudan
|
manifesto
|
pernyataan terbuka
|
mekanisme
|
hal atau cara bekerjanya
|
memorandum
|
surat peringatan; nota persetujuan (diplomatic)
|
metodologi
|
ilmu mengenai tata cara menganalisa sesuatu secara ilmiah
|
ministerial
|
berhubungan dengan menjalankan pemerintahan negara
|
misaferensi
|
pemahaman yang keliru
|
misionaris
|
orang yang ditugaskan
|
mistifikasi
|
pengecohan
|
mitologi
|
berkaitan dengan dongeng atau mitos-mitos di masyarakat
|
moderat
|
berhaluan lunak
|
modifikasi
|
penyederhanaan
|
monarki
|
pemerintahan oleh raja
|
monisme
|
pandangan bahwa hanya ada satu realitas yang fundamental
|
monokrasi
|
pemerintahan dengan penguasa tunggal
|
munisipal
|
mengenai urusan-urusan kota
|
narasi
|
serangkaian peristiwa berdasarkan urutan waktu terjadinya
|
negasi
|
penyangkalan; penolakan
|
negligasi
|
kelalaian
|
negosiasi
|
proses perundingan; penyelesaian sengketa
|
normatif
|
menurut norma-norma yang berlaku di masyarakat
|
nota bene
|
perhatikanlah, minta diperhatikan
|
notifikasi
|
pemberitahuan
|
pakta
|
persekutuan negara-negara untuk mencapai tujuan bersama
|
paradigma
|
gugusan sistem pemikiran dalam kerangka ilmiah
|
paradoksal
|
sesuatu yang sifatnya bertolak belakang
|
partisan
|
anggota suatu gerakan atau partai politik
|
pasifikasi
|
pemulihan kembali (perdamaian)
|
perambulasi
|
peninjauan; pemeriksaan
|
permisif
|
bersifat terbuka
|
petisi
|
surat permohonan dari banyak orang
|
platform
|
program partai politik
|
plebisit
|
persidangan umum;
|
pemungutan suara secara langsung untuk menentukan status daerah
| |
pleidoi
|
bantahan yang dilontarkan dalam plebisit
|
plutokrasi
|
pemerintahan oleh orang kaya
|
populisme
|
gerakan politik rakyat
|
postulat
|
asumsi dasar pemikiran yang memerlukan pembuktian lebih lanjut
|
postulates
|
asumsi-asunsi pokok yang dipakai mengembangkan bukti-bukti
|
praksis
|
dalam kenyataan; bidang kehidupan atau kenyataan hidup
|
praktisi
|
orang yang ahli tentang suatu hal dalam praktik
|
predisposisi
|
keadaan mudah terpengaruh; kecenderungan
|
prejudikasi
|
vonis yang tergesa-gesa
|
prekondem
|
menjatuhkan vonis dengan tidak menyelidiki secara teliti masalah yang diajukan
|
prerogatif
|
hak istimewa; kekuasaan di luar kekuasaan badan perwakilan
|
preseden
|
yang lebih dahulu
|
presentasi
|
menyuguhkan; persembahan
|
presisi
|
ketelitian; beberapa pengertian sebagai pendahuluan
|
pretensi
|
dalih; keinginan yang tak berasas; tindakan berpura-pura
|
prevarikasi
|
mencari-cari alasan; memutarbalikkan fakta yg sebenarnya
|
preventif
|
bersifat mencegah
|
progresif
|
bersifat menuju kemajuan
|
prohibisi
|
larangan secara hukum
|
proklamasi
|
pernyataan resmi
|
proletar
|
kaum murba; tidak berpunya
|
proliferasi
|
penyebarluasan
|
prominen
|
terkemuka; menarik perhatian
|
propaganda
|
gerakan memperluas pengaruh dengan memanipulasi persepsi
|
proporsial
|
seimbang
|
prorogasi
|
pengunduran waktu, tempo; penutupan sidang atau parlemen
|
proskripsi
|
pengasingan
|
protektorat
|
negara dalam lindungan negara lain yang lebih kuat
|
protokol
|
laporan rapat politik; lampiran perjanjian antar negara
|
provokatif
|
bersifat tantangan
|
purview
|
ketentuan undang-undang; luasnya
|
quasi
|
keadaan semu
|
quo annimo
|
dengan maksud apa
|
quo vadis
|
hendak dibawa kemana
|
quorum
|
ukuran jumlah anggota rapat yang dianggap mewakili keseluruhan
|
rasional
|
dapat dinalar; masuk akal
|
rasis
|
menganggap ras sendiri lebih unggul dibanding ras lain
|
ratifikasi
|
pengesahan; pengakuan dokumen negara oleh parlemen
|
ratio legis
|
maksud dan tujuan keputusan perundang-undangan
|
realisme
|
kepatuhan kepada fakta apa yang tampak
|
realitas
|
kenyataan yang ada
|
reduksi
|
menyederhanakan sesuatu secara keseluruhan pd bagian-bagiannya
|
referensi
|
rujukan
|
refleksi
|
perenungan kembali secara mendalam
|
reformasi
|
perubahan memperbaiki struktur-struktur yg dipandang tidak bermanfaat
|
regresi
|
kemunduran
|
regulasi
|
ketentuan; aturan
|
rekonsiliasi
|
berdamai kembali
|
rekuisitas
|
pengembalian tuntutan hukum
|
relegasi
|
penurunan pangkat
|
remisi
|
potongan masa hukuman
|
renegat
|
penghianat; pembelot politik
|
representatif
|
bersifat telah mewakili
|
represi
|
menindas
|
reses
|
masa istirahat dari sidang
|
resesi
|
kemerosotan ekonomi
|
resiprositas
|
persetujuan untuk saling memberi atau menerima
|
resistensi
|
daya tahan; perlawanan
|
resolusi
|
keputusan
|
responsibel
|
dapat dipertanggungjawabkan
|
retraksi
|
penarikan kembali
|
retorika
|
kondisi yg dijanjikan namun tak terbukti dalam kenyataan
|
segregasi
|
pemisahan golongan tertentu berdasarkan rasial
|
revokasi
|
penarikan kembali
|
revolusi
|
perubahan secara cepat dan menyeluruh
|
rezim
|
pemerintahan; penguasa
|
separatisme
|
upaya memisahkan diri dari pemerintahan yang berdaulat
|
sabotase
|
tindakan menghalang-halangi secara sembunyi-sembunyi
|
status quo
|
keadaan tetap (kekuasaan) pada periode tertentu
|
sedisi
|
antipati pada pemerintahan
|
senat
|
parlemen
|
signifikan
|
berarti (penting);
|
signifikansi
|
arti penting
|
simpatisan
|
pengikut
|
simplifikasi
|
penyederhanaan
|
skarifikasi
|
kritikan tanpa ampun
|
skeptis
|
sangsi; ragu-ragu
|
sofis
|
orang yang pandai berkilah
|
solipsisme
|
menganggap hanya akulah yang ada
|
0 Comments:
Post a Comment